Sahabat Menebar Kebaikan hari ini admin akan memposting tentang Berkorban Demi Ridha Allah setelah beberapa hari yang lalu admin telah memposting mengenai Menjadi Pribadi Penuh Arti Dengan Akhlak Mulia.
Semoga bermanfaat sahabat...Barakallahu Fiikum...
Orang-orang yang besar rela dikorbankan di jalan Allah Yang Maha Besar, karena mereka telah menjual dirinya secara tunai dan menerima pembayaran arwahnya di majelis transaksi atas dasar perjanjian.
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri mereka."
( QS. At-Taubah (9) : 111 ).
Adapun orang-orang yang merugi, maka jiwa mereka dicabut dengan paksa. Mereka tidak mau melakukan pengorbanan karena imbalan itu ditangguhkan dan transaksasinya tanpa saksi.
Tertulis di dalamnya : "Biarkan mereka ( di dunia ini ) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan ( kosong ), maka mereka akan mengetahui ( akibat perbuatan mereka )."
( QS. Al-Hijr (15) : 3 ).
Adapun 'Umar bin Khaththab alias Abu Hafsh, penghulu para syaikh dan pujaan hati para pemuda, kedatangan kematiannya saat shalat shubuh, agar bertambah besar pahalanya dan memulai harinya di surga seiring dengan hembusan angin pagi hari.Dan, agar dia bersiap-siap menerima sambutan penghormatannya sesudah siang hari.
Kematiannya datang melalui ujung pisau belati, maka memancarlah darahnya mengukir kalimah laa ilaaha illallaah.Darahnya mengalir membasahi mihrab masjid, menebarkan bau harum bak kesturi, dan meneteskan bagaikan cairan emas.
Al-Faruq melakukan hajinya lalu berdoa di Abthah : "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu mati syahid di jalanMu dan dikebumikan di negeri Rasul-Mu ".Allah pun mengabulkan dan memperkenankan doanya dan dirinya dikorbankan demi meraih keridhaan-Nya.
Alangkan indahnya kematian di antara mimbar dan Raudhah. Dia mengumandangkan bacaan Al-Qur'an dalam shalatnya, kemudian terdiam dan maut datang merobek kulitnya, lalu isterinya menangisinya.Kebahagian Islam dikafankan di dalam kain kafannya dan keadilan agama Islam ini ikut serta dibawa olehnya bersama kapur barusnya.
Wahai pemilik cemeti yang mengusir rasa kantuk dari mata para penghianat yang melanggar janji.
Wahai pemilik baju yang tambal sulam, yang dunia ini menjadi tiada harganya di mata orang-orang ahli ibadah.
Wahai pemilik suara keras yang menakutkan orang-orang yang membangkang !
Demi Allah, sesungguhnya engkau menjadi karangan bunga yang di kalungkan di leher keadilan dan menjadi bukti yang diriwayatkan di majelis-majelis pengajian malam bagi para pionir keberanian dan kepahlawanan.
"Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka ( dengan ) surga dan ( pakaian )sutra.Di dalamnya mereka duduk bertelekan di atas dipan.Mereka tidak merasakan di dalamnya ( teriknya ) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan."
( QS. Al-Insaan (76) : 12-13 )
Semoga yang sedikit ini bermanfaat dan menjadi bahan muhasabah bagi kita semua.
Marilah kita untuk senantiasa Mengajak Dan Menebar Kebaikan bagi sesama.
Kami beristighfar kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala melimpahkan shalawat,salam dan keberkahan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam,keluarga dan para shahabatnya.
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaa hailla anta astaghfiruka wa atubu ilaika...
Wassalam...
17 Ramadhan 1432 H
12 komentar:
amin..amin...artikel yang bagus, asal jgn pengorbanan itu disalah artikan dgn mengorbankan org lain yg tidak berdosa hanya atas dasar ingin mendapat ridhaNYA...
Subhanallah...kisah yang luar biasa yang perlu kita teladani.
segala pengorbanan pasti akan mendapat balasan yg stimpal, apalagi berkorban demi Ridho-Nya.
@ Geotroy : Untuk mendapatkan ridho Allah terkadang kita harus banyak berkorban.Baik itu dengan jiwa,harta dan sebagainya.
@ Pena : Benar sahabat, memang kita harus banyak belajar dan meneladani orang-orang yang sholeh.
@ Penghuni 60 : Benar sahabat..dan Insya Allah pengorbanan Khalifah 'Umar bin Khaththab dibalas-Nya dengan Surga Allah Ta'ala.
intinya segala pengorbanan yang dilakukan meski ikhlas sob ,,,,
thx for visit, visit always aku sudah join blog, join balik yah
@ Mufi_ed : Benar sob...Ikhlas adalah niat awalnya.Selanjutnya diselaraskan dengan Al-Qur'An dan As-Sunnah.
@ Karen : Terima kasih sahabat.
@ Firdaus Tech : Aamiin...aamiin
salam sahabat
luar biasa sangat memberikan inspirasi bagi saya terima kasih ya
@ Dhana/戴安娜 : Semoga bermanfaat kisah di atas dan kita bisa mengambil hikmahnya
luar biasa sobat, semua akan sia-sia jika dilakukan tanpa ada rasa ikhlas dalam hati, nice post
@ Belajar Komputer : Ikhlas adalah kunci amal sahabat
subhanallah :) luar biasa banget nih :) wahhhhh selalu ada artikel yang bermanfaat disini deh ;) Thanks banget ya
Posting Komentar
Terima kasih sahabat atas silaturahminya.
Semoga bermanfaat dan silahkan sahabat meninggalkan komentar atau pun kritikan demi perbaikan web ini.
Dimohon tidak meninggalkan SPAM.
Barakallahu Fiikum...